Outing Class TK: Naik Kereta Menuju Kebun Binatang Surabaya

Outing Class TK: Naik Kereta Menuju Kebun Binatang Surabaya

 


Bepergian menjadi salah satu aktivitas yang disukai oleh cukup banyak orang, tak bedanya dengan anak-anak. Saat mereka diajak untuk bepergian, mereka akan begitu antusias. Mungkin cukup biasa jika anak-anak diajak bepergian menaiki kendaraan seperti sepeda motor, mobil, atau bus. Namun, bagaimana reaksi mereka ketika mereka akan diajak pergi dengan menaiki kereta api? Tentu mereka lebih antusias lagi, dan tak menutup kemungkinan, ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Pengalaman itulah yang hendak diberikan oleh PS-TK Wijana Mojoagung dalam kegiatan Outing Class kali ini.

Setelah menggandeng I.P.E.O.L TEAM sebagai Event Organizer, yang telah bekerja sama dengan PT. KAI dalam Edutrain PT. KAI, pada Rabu (30/04/2025), kami mengadakan kegiatan Outing Class menuju Kebun Binatang Surabaya (KBS) menaiki kereta api. Setelah berkumpul di sekolah, rombongan berangkat menuju Stasiun Jombang. Selain anak-anak, rombongan juga terdiri dari orang tua yang mendampingi anak-anak.

Baca Juga: Cooking Day sebagai Sarana Latihan Kemandirian, Leadership, dan Manajemen


Edutrain PT. KAI

Setibanya di Stasiun Jombang, anak-anak disambut oleh kakak-kakak trainer. Di sana, anak-anak pun diberikan edukasi oleh dua orang petugas. Mereka berdua menjelaskan tentang ragam aktivitas dan juga perlengkapan apa saja yang ada di stasiun dan juga di kereta api. Anak-anak begitu antusias mengikuti penjelasan yang diberikan. Tak heran memang, karena kegiatan ini menjadi yang pertama kali mereka ikuti, yaitu belajar di stasiun kereta api.

 

Outing Class TK: Naik Kereta Menuju Kebun Binatang Surabaya
Petugas sedang memberikan edukasi | Dok. Sekolah

Tepat pada pukul 07.39 WIB, kami berangkat ke KBS menaiki rangkaian gerbong kereta api Commuter Line Penataran. Tampak antusias anak-anak saat mereka berada di dalam kereta api. Tak sedikit dari mereka yang beru pertama kali ini menaiki kereta api. Di dalam kereta, para trainer pun memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait apa yang mereka lihat selama perjalanan. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, pada pukul 09.26 kereta api berhenti di Stasiun Wonokromo. Kami pun menuju kendaraan angkot berwarna kuning yang telah berjajar rapi di luar stasiun. Ada 3 kendaraan yang telah disiapkan untuk mengantar kami menuju KBS.

Aktivitas di KBS

Perjalanan di KBS dimulai dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Di sini terdapat terowongan yang menghubungkan antara TIJ dengan KBS, yaitu Terowongan Joyoboyo. Terowongan yang baru diresmikan pada akhir Desember 2024 ini memiliki beragam fasilitas yang membuat pengunjung nyaman. Pendingin ruangan sepanjang lorong, gambar dan animasi di setiap dindingnya, serta area yang bersih memberikan kesan dan pengalaman yang menyenangkan, khususnya untuk anak-anak.


Baca Juga: Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat


Outing Class TK: Naik Kereta Menuju Kebun Binatang Surabaya
Anak-anak berkeliling KBS | Dok. Sekolah

Setelah melewati pintu masuk KBS, anak-anak pun diajak untuk berkeliling sambil melihat-lihat beragam binatang. Bintang-binatang yang selama ini mungkin hanya mereka lihat melalui buku, televisi, atau gadget mereka, kini dapat mereka lihat langsung. Ada singa, harimau, jerapah, unta, gajah, dan beragam binatang lainnya. Walau harus berjalan kaki cukup jauh untuk mengitari beberapa area KBS, anak-anak tetap antusias dan bersemangat.

Fun Game

Outing Class TK: Naik Kereta Menuju Kebun Binatang Surabaya
Antusiasme orang tua dalam Fun Game | Dok. Sekolah
 

Baca Juga: Belajar untuk Hidup dalam Life Study Camp 2024

Tak hanya menikmati eksotisme beragam binatang, anak-anak pun diajak bermain. Kakak-kakak dari I.P.E.O.L TEAM telah menyiapkan beragam permainan yang menyenangkan. Pada sesi ini, anak-anak dan orang tua bermain secara terpisah. Tak hanya anak-anak, para orang tua pendamping pun juga tampak begitu menikmati sajian permainan yang dihadirkan oleh para trainer. Sebuah kesempatan bagi para orang tua pendamping—yang sebagian besar adalah ibu-ibu, untuk dapat sekaligus melepaskan penat dari rutinitas dan kesibukan harian.

Stasiun Sumobito

 

Outing Class TK: Naik Kereta Menuju Kebun Binatang Surabaya
Rombongan tiba di Stasiun Sumobito | Dok. Sekolah

Setelah serangkaian kegiatan yang telah dilalui, rombongan pun pulang dengan menumpang kereta api lagi. Kini tujuan kami adalah Stasiun Sumobito. Kereta berangkat pukul 15.10 WIB dari Stasiun Wonokromo. Di dalam kereta, sebagian besar dari anak-anak dan orang tua pun terlelap setelah seharian melakukan aktivitas. Suasana di gerbong kereta pun tak seriuh saat keberangkatan. Kereta pun tiba di Stasiun Sumobito sekira pukul 16.30 WIB.

Penutup

Anak-anak belajar dengan cara yang berbeda. Pembelajaran konkret memberi mereka kesempatan untuk memahami dunia melalui pengalaman nyata. – Howard Gardner, Ahli Psikologi

Pengalaman nyata yang didapatkan anak-anak kelak akan menjadi modal belajar yang berharga. Mulai dari pengalaman naik kereta api hingga melihat langsung beraneka ragam satwa. Dengan demikian, anak-anak akan mendapatkan ilmu melalui lingkungan sekitarnya, dan tak hanya melalui pembelajaran di dalam kelas. Itulah substansi dari kegiatan Outing Class yang diadakan oleh PS-TK Wijana Mojoagung. Biarlah anak juga mendapatkan kesempatan untuk membentuk pengetahuannya sendiri, melalui pengalaman-pengalaman yang dilalui. (ADK)

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
Sinergi dan Eksistensi: Perayaan Paskah KPAR GKJW Jemaat Kertorejo

Sinergi dan Eksistensi: Perayaan Paskah KPAR GKJW Jemaat Kertorejo

Sinergi dan Eksistensi: Perayaan Paskah KPAR GKJW Jemaat Kertorejo

 

Membangun jejaring menjadi salah satu bagian penting agar sebuah lembaga bisa semakin kuat, dapat “melebarkan sayap” dan semakin terbang tinggi. Banyak pihak yang dapat diajak bekerja sama, salah satunya adalah gereja.


Menjadi kesempatan yang istimewa bagi kami untuk dapat berkolaborasi dengan salah satu GKJW tertua di Jawa Timur, yaitu GKJW Jemaat Kertorejo. Pada kesempatan ini, Wijana Mojoagung berkolaborasi dengan para pamong untuk memberikan pelayanan dalam Perayaan Paskah bersama KPAR (Komisi Pembinaan Remaja dan Anak). Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah bagi kami dalam menjalin relasi dengan pihak di luar Mojoagung.


Baca Juga: Cooking Day 2023 - Hasil Olahan Umbi-umbian


Sinergi dan Eksistensi: Perayaan Paskah KPAR GKJW Jemaat Kertorejo
Anak-anak mendengarkan Firman Tuhan | Dok. Sekolah

 

Setelah serangkaian koordinasi dengan para pamong, pada hari Minggu (27/04/2025), para guru dan karyawan Wijana Mojoagung bersiap sedari pagi untuk menyambut anak-anak. Para guru menyambut sambil mengumpulkan telur yang telah dibawa oleh anak-anak. Telur-telur ini akan dipakai untuk lomba mencari telur paskah.

 

Faith

Sekira pukul 07.10 WIB, kegiatan dimulai dengan doa dan puji-pujian. Kemudian dilanjutkan dengan firman yang dibawakan oleh ibu Rut Dian Andriyani. Tak hanya itu, guna menambah keseruan perayaan ini, kami telah menyiapkan beragam aktivitas permainan yang bertema “FAITH”. Dalam aktivitas ini, anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Kelompok Kecil (usia balita – kelas III SD), Kelompok Menengah (Kelas IV – Kelas VI SD), dan Kelompok Atas (SMP – SMA). Masing-masing kelompok usia memiliki aktivitas yang berbeda.


Baca Juga: Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat


Sinergi dan Eksistensi: Perayaan Paskah KPAR GKJW Jemaat Kertorejo
Anak-anak bermain labirin | Dok. Sekolah

 

Pada Kelompok Kecil, anak-anak diberikan sebuah kertas bergambar kepala. Mereka harus menggambar bagian-bagian wajah dengan mata tertutup. Menjadi kesulitan tersendiri bagi mereka dalam menggambar dengan mata tertutup. Untuk Kelompok Menengah, mereka diajak untuk bermain bersama kelompok untuk mengambil bola sesuai warnanya. Namun, mereka harus mencarinya juga dengan mata tertutup. Tak beda dengan kelompok usia yang lain, Kelompok Atas pun juga bermain dengan mata tertutup. Mereka harus melewati sebuah labirin bersama dengan kelompoknya. Pemimpin kelompok memberikan instruksi namun tanpa bersuara. Mereka harus menggunakan bahasa isyarat.


Bukan hanya sekadar permainan, aktivitas ini mengandung makna tentang percaya. Melalui permainan ini, anak-anak hendak diajak untuk memaknai kata-kata, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (bdk. Yoh. 20:29). Tidak melihat sering kali membuat kita menjadi takut, ragu-ragu, khawatir, dll. Walau demikian, ada sosok pemimpin yang bisa kita percaya untuk dapat menuntun kita, yang tak lain adalah Tuhan sendiri. Melalui pengalaman-pengalaman hidup, Tuhan menuntun kita untuk menuju kebenaran.


Baca Juga: Cosplay Profesi - Peringatan Hari Pahlawan 2024


Lomba Mencari Telur

Sinergi dan Eksistensi: Perayaan Paskah KPAR GKJW Jemaat Kertorejo
Aktivitas lomba mencari telur Paskah | Dok. Sekolah

 

Kini tiba waktu yang ditunggu-tunggu, yaitu Lomba Mencari Telur. Pada lomba ini, masing-masing anak diberikan “modal” yaitu potongan puzzle telur. Mereka harus mencari telur sesuai dengan potongan puzzle yang mereka dapatkan. Masing-masing anak berusaha mencari telur yang sesuai dengan puzzle yang dibawa. Tak jarang mereka harus mengembalikan telur ke tempat asalnya karena telur tersebut tidak cocok dengan puzzle mereka. Tak hanya itu, kami pun telah menyiapkan hadiah doorprize bagi anak-anak yang beruntung. Doorprize diberikan kepada mereka yang telah mendapatkan potongan puzzle yang terdapat stempel bintang. 

 

Penutup

Sinergi terjadi saat satu ditambah satu menjadi sepuluh, seratus, bahkan seribu! - Stephen Covey, Penulis

Sungguh menjadi pengalaman yang luar biasa bagi kami dapat berkolaborasi dan membangun sinergi dengan pihak GKJW Jemaat Kertorejo. Terima kasih kepada bapak Pendeta, para Majelis, dan para Pamong yang telah memberikan kesempatan ini kepada kami. Sebuah pengalaman yang juga tentunya membawa penyegaran bagi kami dalam memberikan pelayanan kepada anak-anak. Semoga jalinan relasi ini pun tidak terputus dan menjadi sebuah awal yang baik untuk kolaborasi dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya. (ADK)

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana



Cooking Day sebagai Sarana Latihan Kemandirian, Leadership, dan Manajemen

Cooking Day sebagai Sarana Latihan Kemandirian, Leadership, dan Manajemen

Cooking Day sebagai Sarana Latihan Kemandirian, Leadership, dan Manajemen

Kecakapan hidup (life skill) sungguh perlu dilatihkan pada masing-masing individu sedari dini. Hal ini tak lain karena life skill sungguh berpengaruh pada tingkat kemandirian. Semakin cakap seorang, maka semakin mandiri pula dia dalam menjalani kehidupannya. Hal itu pulalah yang hendak SDK Wijana Mojoagung tanamkan, latihkan, dan biasakan dengan sungguh pada anak-anak melalui beragam kegiatan sekolah, salah satunya adalah Cooking Day.


Cooking Day di sekolah kami tak melulu tentang memasak. Dalam kegiatan ini, selain keterampilan memasak, ada beragam keterampilan yang juga turut diasah, di antaranya yaitu kerja sama, leadership,  dan manajemen. Masing-masing anggota dalam kelompok saling berkoordinasi untuk membagi tugas dan menentukan bahan atau barang apa yang harus mereka siapkan.


Baca Juga: Cooking Day 2023 - Hasil Olahan Umbi-umbian

 

Cooking Day sebagai Sarana Latihan Kemandirian, Leadership, dan Manajemen
Anak-anak sedang mempersiapkan bahan masakan | Dok. Sekolah

Pada hari ini (13/03/2025), kami mengadakan kegiatan Cooking Day 2025. Tema Cooking Day kali ini adalah “Makanan Bergizi 4 Sehat”, yang terdiri dari nasi, lauk, sayur, dan buah. Selama kurang lebih 2 minggu, mereka telah berproses untuk menyusun konsep dan menentukan menu masakan mereka. Tahun ini, Cooking Day dikemas dengan cukup “menantang”, dengan level kesulitan yang berbeda. Jika pada kegiatan-kegiatan sebelumnya anak-anak bebas urunan berapa banyak, sehingga bisa membeli apa saja yang mereka butuhkan, tahun ini tidaklah demikian. Kali ini mereka diberikan modal “hanya” Rp 40.000 untuk mereka belanjakan sesuai kebutuhan. Mereka tidak boleh menambah nominalnya atau meminta bahan dari orang tua. 


Melalui proses ini, anak-anak dilatih untuk mengatur keuangan mereka sehingga modal yang diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan. Bukan hal yang mudah memang, karena mereka harus melakukan riset kecil untuk dapat mengetahui harga bahan-bahan yang dibutuhkan. Tak jarang, mereka harus mengurungkan niat atas bahan yang hendak dibeli, karena budget yang sudah tidak mencukupi. Dari pengalaman nyata seperti inilah anak-anak dapat belajar untuk bagaimana mengelola keuangan mereka.

Baca Juga: Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat


Proses Memasak

Dengan budget yang ada, masing-masing kelompok pun mengusung tema masakan yang beragam. Ada kelompok yang memasak sayur asem, sayur sop, tumis kangkung, dan tumis kacang panjang. Lauknya pun tak muluk-muluk. Rata-rata dari mereka menggunakan lauk tahu dan tempe. Ada pula beberapa kelompok yang menggunakan lauk telur.

 

Cooking Day sebagai Sarana Latihan Kemandirian, Leadership, dan Manajemen
Anak-anak mempersiapkan sayuran | Dok. Sekolah

Dengan sigap, mereka mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Namun ada pemandangan yang sedikit berbeda. Ada beberapa anak yang terlihat memegang hp dan merekam proses memasak. Ya, memang haruslah demikian. Hal itu karena pada kegiatan ini, masing-masing kelompok diminta untuk membuat vlog. Sehingga ada beberapa anak yang memang kebagian untuk menjadi videografer.


Proses memasak ini berlangsung selama kurang lebih 3,5 jam. Selain menyelesaikan masakannya, mereka juga harus menata masakan di meja mereka masing-masing. Dengan kreativitas dari masing-masing kelompok, anak-anak menata sajian dengan begitu rapi dan teliti.

Baca Juga: Cosplay Profesi - Peringatan Hari Pahlawan 2024


Makan Bersama

Setelah semuanya telah tersaji, kini secara bergantian para dewan juri, yang terdiri dari ibu-ibu komite, terlebih dahulu mencicipi masakan dari masing-masing kelompok. Satu per satu masakan dicicipi oleh masing-masing juri sambil memberikan penilaian.

 

Cooking Day sebagai Sarana Latihan Kemandirian, Leadership, dan Manajemen
Menata meja makan agar tampak estetik | Dok. Sekolah

Penilaian pun usai, dan anak-anak dipersilakan untuk menikmati hasil jerih payah mereka. Setiap anak menikmati sesuai porsinya. Di tengah-tengah mereka, ada beberapa anak yang sedang menjalankan ibadah puasa. Namun, kami salut kepada mereka, karena tetap bisa mengikuti kegiatan sambil tetap menjalankan puasa. Luar biasa.


Dalam Cooking Day kali ini, terdapat 3 juara, yaitu Masakan Terbaik 1, Masakan Terbaik 2, dan Penyajian Terartistik. Masing-masing kelompok juara mendapatkan hadiah berupa sejumlah uang dan piagam penghargaan.

Penutup

Ada ungkapan, “Pengalaman adalah guru yang terbaik”, dan sepertinya kita pun sepakat dengan hal itu. Melalui pengalaman nyata, anak-anak pun akan mendapatkan beragam pengetahuan baru. Terlebih jika hal itu terkait dengan kehidupan sehari-hari. Melalui pengalaman nyata pulalah, anak-anak juga akan memahami seluk beluk kehidupan yang tidak terdapat dalam materi pembelajaran.


Cooking Day tahun ini bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak, jika kelak mereka harus menjalani kehidupannya sendiri. Tak sedikit dari anak-anak yang baru pertama kali ini belanja di pasar atau di toko-toko kelontong. Dengan pengalaman ini, mereka diajarkan cara mengelola keuangan untuk mencukupi kebutuhan. 


Baca Juga: Family Day 2024: Hari Penuh Tawa dan Cinta

Setiap anak memiliki benih baik dalam diri mereka. Tugas kita sebagai guru, dan juga orang tua adalah memberikan wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan benih baik tersebut. Harapannya, setiap pengalaman yang didapatkan dapat membantu proses tumbuh kembangnya dalam mempersiapkan diri menyambut masa depan. (ADK)

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
Family Day 2024: Hari Penuh Tawa dan Cinta

Family Day 2024: Hari Penuh Tawa dan Cinta

 

Family Day 2024: Hari Penuh Tawa dan Cinta

 

Peran dan kehadiran orang tua dalam proses perkembangan anak-anak menjadi suatu hal yang tidak dapat digantikan dan dipisahkan. Setiap detik kebersamaan antara orang tua dan anak-anak akan sungguh bermakna dan membekas dalam memori anak. Namun tak jarang, ragam kesibukan orang tua menjadi penghambat terciptanya kedekatan itu.

Berkaca dari hal itu, maka TK Wijana Mojoagung menghadirkan program yang dapat memfasilitasi terciptanya kedekatan antara anak dan orang tua, yaitu Family Day. Walau hanya sehari, namun kami percaya apa yang terjadi pada hari ini akan menjadi kenangan yang akan teringat dalam memori.

Baca Juga: Cooking Day 2023 - Hasil Olahan Umbi-umbian

Pada hari ini (14/12/2024) kami mengadakan kegiatan Family Day. Dengan penuh semangat dan sukacita, orang tua mulai berdatangan sejak pagi bersama dengan putra/putri mereka. Sebagai pemanasan, anak-anak dan orang tua diajak untuk bersama-sama melakukan senam. Dipandu oleh guru-guru TK, orang tua dan anak-anak mulai menggerakkan anggota tubuhnya agar siap untuk beraktivitas bersama.

Temukan Aku

Family Day 2024: Hari Penuh Tawa dan Cinta
Anak-anak berusaha menemukan orang tuanya | Dok. Sekolah

Keseruan pun dimulai. Permainan pertama yang dimainkan pun tampak sederhana, tapi penuh tawa. Sebelum permainan dimulai, anak-anak dipisahkan terlebih dari orang tuanya. Kemudian para orang tua diminta untuk menutup seluruh badannya dengan sarung, dan wajahnya dengan topeng. Selanjutnya anak-anak diminta untuk mencari orang tuanya masing-masing.

Baca Juga: Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat

Gelak tawa tersaji ketika anak-anak merasa terkejut dengan penampakan yang ada. Mereka pun tampak kesulitan untuk menemukan orang tuanya. Ada pula beberapa anak yang menangis karena “kehilangan” mamanya. Di akhir permainan, para guru membantu anak-anak untuk menemukan orang tua mereka masing-masing.

Lempar dan Tangkap

Dalam permainan ini, para orang tua dan anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Tugas mereka adalah mengumpulkan bola sebanyak-banyaknya. Para orang tua bertugas untuk menangkap bola yang dilempar oleh anak. Secara bergantian anak-anak melemparkan bola satu per satu agar dapat ditangkap oleh orang tua mereka. Agar lebih menarik, kelompok yang mendapatkan bola paling sedikit akan mendapatkan hadiah berupa coretan bedak di wajah.

Gendongan

Family Day 2024: Hari Penuh Tawa dan Cinta
Para orang tua menggendong anaknya | Dok. Sekolah
 

Di waktu kecil dulu, orang tua pasti sering menggendong anak-anaknya. Namun seiring bertambahnya usia dan berat badan, hal itu pun mulai jarang dilakukan. Pada hari ini, mereka harus melakukannya lagi. Namun tak hanya menggendong, mereka harus berlari untuk memindahkan bendera secara estafet. Dengan bergantian, para orang tua berlarian untuk mengambil bendera dan memberikan kepada peserta yang lain. Seru memang, tapi bikin boyoken.

Baca Juga: Cosplay Profesi - Peringatan Hari Pahlawan 2024

Pakaikan Baju

Family Day 2024: Hari Penuh Tawa dan Cinta
Seorang anak berusaha mengancingkan baju | Dok. Sekolah
 

Sudah hal yang biasa jika orang tua memakaikan baju anak-anaknya. Beda cerita kalau anak-anak yang memakaikan baju untuk orang tuanya. Nah, di permainan ini, anak-anak diminta untuk memakaikan kemeja pada orang tua masing-masing. Ada anak yang memang dengan cakap dapat memakaikan baju dan berhasil mengancingkan seluruh kancingnya. Tapi ada pula yang merasa kesulitan untuk melakukannya. Namun, hal itu bukan menjadi masalah. Yang terpenting, setiap anak sudah berusaha semaksimal yang dapat mereka lakukan.

Relay Block

Dalam permainan ini, masing-masing kelompok harus berpindah tempat dari ujung hingga ke ujung. Mereka harus mengumpan kotak kardus yang telah disiapkan sebagai pijakan kaki. Secara bergantian mereka harus berpindah dari kotak ke kotak. Namun sayangnya, permainan ini harus terhenti di tengah jalan karena hujan yang datang tiba-tiba.

Kebahagiaan di dalam keluarga akan sungguh memengaruhi perkembangan anak. Setiap detik kebersamaan bersama orang tua akan membekas dalam ingatan mereka. Kami ucapkan terima kasih tak terhingga, untuk para orang tua yang telah membimbing, mendampingi, merawat, dengan penuh cinta anak-anak dalam asuhan Anda. Semoga kiranya anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam kasih dan cinta keluarga. (ADK)

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
Family Day 2024: Kebersamaan yang Penuh Keceriaan

Family Day 2024: Kebersamaan yang Penuh Keceriaan

 

Family Day 2024: Kebersamaan yang Penuh Keceriaan

Kebersamaan bersama keluarga menjadi suatu momen penting dan istimewa. Bukan hanya untuk memperkuat bonding saja, namun juga berguna dalam perkembangan anak-anak juga. Relasi yang sehat dan kuat antara orang tua, anak, dan sekolah tentunya juga akan sangat berpengaruh dalam peningkatan kemampuan anak-anak. Meski demikian, tak jarang waktu kebersamaan bersama keluarga tak jarang banyak terganggu karena beragam kesibukan orang tua. 


Pada hari ini (13/12/2024), kami mengadakan kegiatan Family Day. Dalam satu hari ini, kami mengundang para orang tua untuk bisa hadir dan bersenang-senang bersama. Dengan penuh semangat dan sukacita, orang tua mulai berdatangan sejak pagi bersama dengan putra/putri mereka. Sebagai pemanasan, anak-anak dan orang tua diajak untuk bersama-sama melakukan senam bersama.


Baca Juga: Cooking Day 2023 - Hasil Olahan Umbi-umbian

Setelah senam bersama, para orang tua dan anak-anak diminta untuk saling berpasangan. Selanjutnya, mereka diajak untuk game ice breaking. Masing-masing diminta untuk menangkap tangan atau menghindari tangkapan sesuai dengan instruksi. Peserta yang tertangkap mendapat “hadiah sayang" berupa coletan bedak di wajah. Permainan yang sederhana, namun cukup seru dan menyenangkan.

Ropes and Balls

Permainan pertama yang dimainkan oleh para peserta adalah Ropes and Balls. Dalam permainan ini, masing-masing kelompok diminta untuk saling mengumpulkan bola sebanyak-banyaknya. Bola tersebut hanya boleh dibawa menggunakan beberapa tali yang telah dibagikan. Mereka harus bekerja sama agar dapat membawa bola dan memasukkannya ke dalam keranjang.

 

Family Day 2024: Kebersamaan yang Penuh Keceriaan
Orang tua dan anak-anak membawa bola dengan tali | Dok. Sekolah

Baca Juga: Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat

Permainan pun berlangsung seru. Ada yang berhasil mengumpulkan hampir satu keranjang penuh, namun ada pula yang hanya bisa mengumpulkan beberapa bola saja. “Hadiah sayang” pun diberikan kepada kelompok yang mengumpulkan bola paling sedikit.

Pencils

Selepas permainan pertama, para orang tua dan anak-anak pun diajak untuk memainkan permainan yang kedua ini. Dalam permainan ini, masing-masing kelompok berlomba untuk memasukkan pensil sebanyak-banyaknya ke dalam gelas. Namun bedanya, mereka harus menggunakan bibir bagian atas. Pensil harus diletakkan di bagian antara bibir atas dan hidung. Secara bergantian masing-masing anggota kelompok berlarian sambil berusaha memasukkan pensil ke dalam wadah.

Family Day 2024: Kebersamaan yang Penuh Keceriaan
Salah seorang wali murid membawa pensil | Dok. Sekolah

Tiup Gelas

Permainan yang satu ini tampaknya tidak terlalu membuat kaki pegal, tetapi tetap membuat paru-paru bekerja lebih ekstra. Ya, hal itu tidak lain karena permainan ini membutuhkan tiupan yang cukup kuat agar dapat memindahkan gelas. Dalam permainan ini, masing-masing kelompok diminta untuk memindahkan gelas dari ujung ke ujung dengan menggunakan balon. 

 

Family Day 2024: Kebersamaan yang Penuh Keceriaan
Para bapak berlomba untuk memindahkan gelas | Dok. Sekolah


Walau tampaknya sederhana, namun ternyata sangat melelahkan. Tak sedikit para orang tua yang terengah-engah setelah meniup balon. Namun, wajah bahagia tetap tampak dalam tawa dan senyum orang tua dan anak-anak.

Ball Relay

Estafet bola memang sudah menjadi permainan yang sangat umum dimainkan. Namun ada beberapa perbedaan dalam permainan ini. Permainan ini memanfaatkan pipa paralon sebagai alat untuk memindahkan bola. Anak dan orang tua saling berpasangan dan mengumpan kepada pasangan yang lainnya. Permainan ini tentunya memerlukan kekompakan antara orang tua dan anak.

Baca Juga: Cosplay Profesi - Peringatan Hari Pahlawan 2024

Pipa Air

Barang kali, ini adalah permainan yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Ya, sebagian besar anak akan senang kalau diajak bermain air. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini, kami mengajak anak-anak dan orang tua untuk bermain air. 

 

Family Day 2024: Kebersamaan yang Penuh Keceriaan
Keseruan bermain estafet air | Dok. Sekolah

Tugas masing-masing kelompok adalah mengisi gelas yang telah disediakan. Cara mengisinya adalah dengan menggunakan pipa paralon. Pipa paralon yang telah diisi air harus dipindahkan dari satu pemain ke pemain lainnya.

Cara terbaik untuk membuat anak-anak menjadi baik adalah dengan membuat mereka bahagia. – Oscar Wilde, novelis, dramawan, penyair, dan cerpenis asal Irlandia

Kenangan bersama orang tua tentunya akan sungguh membekas dalam benak anak. Mereka pun mendapatkan kesan mendalam dari kegiatan ini. Beragam alasan mereka bahagia dan bersukacita hari ini, dan kebahagiaan seperti itulah yang turut membantu pembentukan kepribadian anak-anak. (ADK)

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
 Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat

Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat

Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat

Hari Guru menjadi salah satu momen istimewa bagi kita semua. Hal itu karena pada Hari Guru, kita memberikan satu waktu khusus untuk berterima kasih kepada guru-guru yang telah berjasa bagi pendidikan kita. Hari Guru juga menjadi waktu berefleksi bagi guru untuk menengok ke belakang, apakah sudah menjadi guru yang baik dalam kegiatan belajar mengajar juga dalam keteladanan.


Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship


Sama seperti sekolah-sekolah pada umumnya, pada hari ini (25/11/2024) sekolah Wijana Mojoagung juga memperingati Hari Guru Nasional. Ada beberapa kegiatan yang kami adakan hari ini. Selain upacara bendera, kami juga mengadakan Kelas Inspirasi. Pada Kelas Inspirasi kali ini, kami berkolaborasi dengan beberapa wali murid serta salah seorang mantan pegawai di Wijana Mojoagung.

 

Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat
Upacara bendera dengan petugas para guru | Dok. Sekolah

Kegiatan hari ini diawali dengan upacara bendera. Terasa istimewa dan berbeda dengan biasanya, karena para petugas upacara peringatan Hari Guru ini adalah bapak-ibu guru. Jika biasanya petugasnya anak-anak, pada kesempatan kali ini, kami bertugas sebagai bentuk keteladanan kami. Selain itu, kami juga mau menunjukkan bahwa guru tidak hanya bisa berkata-kata, tetapi juga memberikan contoh dan memang dapat melakukan apa yang kami suruhkan kepada anak-anak.

Baca Juga: Memasak Jajanan Tradisional dalam Cooking Day 2024

Kelas Inspirasi

Kelas Inspirasi menjadi sajian khas Wijana Mojoagung dalam memperingati Hari Guru. Pada hari ini, kami berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk menjadi Inspirator bagi anak-anak dan membagikan ilmu atau inspirasi kepada kami. Ada 4 Inspirator pada kegiatan kali ini, yaitu Ibu Silvia Noviantie H., orang tua dari Kaylee Samantha Carol (TK B) dan Kimiko Aleysia (I); Ibu Ratna Agustina, orang tua dari Bellvania Meyrinna Wijaya (TK B) dan Alvaro Wempy Wijaya (IV); Ibu Ariyanti, orang tua dari Safa Mona Ayu (III); dan Bapak Yohanes Ega Satrio, tenaga administrasi Wijana Mojoagung periode 2013-2014.

 

Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat
Ibu Ratna mendampingi anak membuat bando | Dok. Sekolah

Pada kesempatan ini, Ibu Ratna membagikan ilmu dan keterampilannya dalam membuat kerajinan. Beliau mengajak anak-anak untuk membuat bando. Dengan penuh kesabaran, beliau mendampingi anak-anak dalam merangkai setiap bahan yang sudah disiapkan. Anak-anak pun begitu antusias dalam mengikuti kegiatan ini.


Baca Juga: Beda Tapi Satu – Pelepasan TK B & Kelas VI dan Pentas Akhir Tahun 2023-2024

 

Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat
Ibu Silvia mendemonstrasikan cara membuat puding | Dok. Sekolah


Di sesi lain, Ibu Silvia mengajak anak-anak untuk melihat dan mencoba membuat puding susu. Berhubung kegiatannya memerlukan kompor dan perlu kehati-hatian, maka kegiatan merebus pudding dan susunya dilakukan oleh ibu Silvia. Sedangkan anak-anak berkesempatan untuk menuangkan hasil rebusannya ke dalam wadah.


Kelas Inspirasi 2024 – Guru Hebat, Indonesia Kuat
Ibu Ariyanti merias salah satu anak | Dok. Sekolah

Dominasi murid perempuan yang cukup banyak, membuat kami tertarik untuk mengundang Ibu Ariyanti, yang memiliki usaha salon kecantikan. Dengan senang hati, beliau berkenan untuk hadir dan membagikan ilmunya tentang tata rias kepada anak-anak. Langkah demi langkah disampaikan oleh beliau dengan penuh kesabaran. Tak jarang, beliau berkeliling dan membantu merapikan hasil riasan anak-anak. 

 

Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship

Namanya juga belajar, pasti ada beragam kesalahan yang dilakukan oleh anak-anak. Namun, hal itu bukan menjadi masalah. Setidaknya mereka sudah mendapatkan limu tentang teknik dalam merias diri. Lalu, bagaimana dengan murid laki-laki? Untuk murid laki-laki, mereka secara berkelompok untuk diajari make up character. Dengan didampingi oleh ibu-ibu guru, mereka membuat riasan mereka.


Pak Ega melarutkan bahan-bahan membuat lilin | Dok. Sekolah
 

Selepas itu, anak-anak berproses dengan Pak Ega, sapaan akrab dari Bapak Yohanes Ega Satrio. Pak Ega membagikan ilmu dan keterampilannya dalam membuat lilin gelas. Berbagai macam bahan disiapkan dan dijelaskan satu per satu oleh beliau. Sambil menunggu parafin mencair, anak-anak diajak untuk menyiapkan gelas mereka. Salah satu yang perlu disiapkan adalah menempelkan sumbu pada dasar gelas. Setelah itu, lilin cair pun dituangkan perlahan ke gelas masing-masing anak. 


Sungguh menyenangkan ketika sekolah dapat berkolaborasi untuk perkembangan pembelajaran anak-anak. Sekolah senantiasa berinovasi bersama dengan orang tua untuk mewujudkan merdeka belajar. Semoga semakin hari, pendidikan di Indonesia semakin berkembang seturut semakin kuatnya motivasi dari para guru untuk mengabdikan diri demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Selamat hari Guru untuk para guru di seluruh Indonesia. (ADK)

 

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
Cosplay Profesi - Peringatan Hari Pahlawan 2024

Cosplay Profesi - Peringatan Hari Pahlawan 2024

 

Hari Pahlawan menjadi sesuatu hari yang memang sudah selayaknya diperingati oleh seluruh warga negara Indonesia. Hal itu tak lain guna mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa dan negara kita. Tak hanya itu, melalui peringatan Hari Pahlawan ini, setiap warga juga dapat menggunakan kesempatan ini untuk menggali kembali semangat perjuangan demi kemajuan bangsa.


Tak beda dengan yang lain, pada hari ini (11/11/2024) sekolah Wijana Mojoagung juga mengadakan kegiatan peringatan Hari Pahlawan. Berhubung pada tahun ini 10 November jatuh pada hari Minggu, maka sekolah mengadakan kegiatan esok harinya.

 

Cosplay Profesi - Peringatan Hari Pahlawan 2024
Para cosplayer tenaga medis | Dok. Sekolah

Kegiatan peringatan Hari Pahlawan di tahun ini memang dibuat berbeda. Tahun ini sekolah mengadakan Lomba Cosplay Profesi. Ada beragam profesi yang ditampilkan oleh anak-anak, di antaranya: polisi, dokter, perawat, mekanik, pilot, pramugari, petani, penjual jamu, chef, dan atlet. Hal ini ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak, bahwa pahlawan bukan hanya mereka yang telah berjuang dengan berperang saja. Pahlawan juga hadir dalam diri orang-orang dalam bidang profesi masing-masing.


Baca Juga: Beda Tapi Satu – Pelepasan TK B & Kelas VI dan Pentas Akhir Tahun 2023-2024

Rangkaian Kegiatan

Kegiatan ini dibuka dengan upacara bendera. Upacara bendera ini jadi terlihat lebih menarik karena para petugas dan peserta upacaranya menggunakan pakaian yang beragam. Tak hanya anak-anak, para guru pun juga mengenakan pakai profesi yang sama seperti anak-anak. 

 

Cosplay Profesi - Peringatan Hari Pahlawan 2024
Pawai ke luar lingkungan sekolah | Dok. Sekolah

Setelah mengikuti upacara, anak-anak diajak untuk melakukan pawai ke luar sekolah, dengan memasuki area perumahan warga di sekitar sekolah. Dengan begitu antusias, anak-anak berjalan bersama dan menyapa orang-orang yang mereka temui. Kegiatan ini juga bertujuan untuk semakin menunjukkan kehadiran sekolah di tengah masyarakat.


Baca Juga: Studi Wisata Seminari Garum dan Makam Bung Karno

Selepas kembali ke sekolah, kegiatan pun dilanjutkan dengan peragaan kostum dari masing-masing anak. Tak hanya memperagakan peran mereka, anak-anak pun diminta untuk memberikan pantun sesuai dengan profesinya masing-masing. Keriuhan pun terdengar ketika masing-masing anak sukses membawakan pantun mereka masing-masing, dan diiringi dengan tepuk tangan yang meriah. (ADK)

 

The Best Cosplayers | Dok. Sekolah

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana