Kelulusan selalu membawa dilema. Di sisi lain kita bahagia karena telah menuntaskan proses di suatu jenjang. Namun, di sisi lain ada kesedihan karena kita harus berpisah dengan orang-orang yang selama ini telah berproses dengan kita. Hal itu pulalah yang mungkin juga dirasakan oleh anak-anak kelas VI dan TK B.
Jumat (13/06/2025) merupakan hari yang terasa istimewa, terkhusus bagi anak-anak TK B dan kelas VI yang akan menerima ceremony kelulusan. Ceremony itu dikemas dalam kegiatan Pelepasan TK B & Kelas VI dan Pentas Akhir Tahun 2024-2025, yang mengambil tema “Ring Adi Tuun Galah”. Tema ini berasal dari Bahasa Bali yang memiliki arti “Walau Kecil Namun Besar”. Tema ini menggambarkan sekolah Wijana Mojoagung. Sekolah ini tidaklah besar, namun semangatnya, potensinya, dan kreativitasnya senantiasa besar. Hal-hal baik inilah yang membuat sekolah ini menjadi tempat yang tepat untuk berprosesnya anak-anak dalam mengembangkan diri.
Pelepasan
Acara diawali dengan prosesi perarakan siswa-siswi kelas TK B dan kelas VI beserta orang tua, dari halaman depan menuju ke depan panggung. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan doa pembuka, anak-anak maju dan memberikan sebuah persembahan kasih dalam bentuk nyanyian. Kemudian mereka memberikan lilin kepada orang tua mereka masing-masing sebagai ungkapan terima kasih dan cinta. Lilin ini melambangkan doa dan harapan baik yang akan senantiasa bernyala dalam diri anak-anak.
 |
| Anak-anak sedang memohon doa restu pada orang tua | Dok. Sekolah |
Tak lupa mereka pun memohon doa restu kepada orang tua mereka masing-masing dengan sungkem di hadapan orang tua. Para orang tua pun memberikan doa terbaik mereka di momen yang istimewa ini. Tak sedikit dari anak-anak dan orang tua yang berlinang air mata dalam momen haru ini.
Selepas itu, acara dilanjutkan dengan ceremony kelulusan. Satu per satu siswa-siswi dipanggil untuk naik ke atas panggung, dimulai dari kelas VI dan dilanjutkan dengan siswa-siswi TK B. Mereka naik ke panggung didampingi oleh orang tua masing-masing. Di atas panggung, anak menerima gordon, tanda kelulusan, dan kenang-kenangan berupa foto bersama.
 |
| Prosesi penyerahan tanda kelulusan | Dok. Sekolah |
Pentas Akhir Tahun
 |
| Anak-anak menyanyikan lagu "Jayalah Wijana" | Dok. Sekolah |
Sebagai pembuka acara, lagu sekolah “Jayalah Wijana” dikumandangkan oleh seluruh siswa-siswi dengan penuh semangat dan keceriaan. Mereka semua naik ke atas panggung. Lagu sekolah ini menjadi penyemangat bagi anak-anak dalam menjalani proses pembelajaran di sekolah ini. “Jayalah Wijana” menjadi wujud kebanggaan anak-anak terhadap sekolah, dan kebanggaan mereka menjadi bagian dari sekolah ini.
Acara pentas tahun ini mengusung tema yang berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia. Sehingga tampilan kali ini juga berfokus tentang kesenian dari seluruh Indonesia. Beragam tarian diperagakan, mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Papua, hingga tari medley nusantara. Sebagai informasi, mereka ini telah mempersiapkan diri dari 1 bulan sebelumnya. Mereka begitu antusias mempersembahkan tarian ini kepada orang tua dan juga kepada tamu undangan yang hadir.
 |
| Penampilan Tari Kembang Janger | Dok. Sekolah |
Tak hanya tampilan saja, di pertengahan acara, kami juga membagikan doorprize. Doorprize kali ini terbilang cukup unik, karena hadiahnya berupa peralatan memasak yang menjadi ciri khas dari ibu-ibu. Selain itu, ada juga hadiah utama yaitu 2 voucher belanja gratis di salah satu minimarket.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa tamu undangan, yaitu staf pengelola Yayasan Yohannes Gabriel Perwakilan Mojokerto-Jombang-Nganjuk, yang diwakili oleh Puji Wismaningtyas Akas. Selain itu ada juga komite sekolah, donatur, Ketua Love n Care Foundation, Dewan Pastoral Stasi, dan Perwakilan dari GKJW Jemaat Kertorejo.
Persembahan Khusus
Tak hanya tampilan dari anak-anak, acara kali ini juga dimeriahkan oleh persembahan dari perwakilan KPAR (Komisi Pembinaan Remaja dan Anak) GKJW Jemaat Kertorejo. Sebuah tampilan tamborin yang secara khusus dipersembahkan kepada kami. Hal ini juga menjadi sebuah bentuk kolaborasi untuk menjalin relasi dengan pihak GKJW Jemaat Kertorejo, yang juga selalu menyambut kami dengan baik saat kami berkunjung ke sana.
 |
| Tari tamborin dari KPAR GKJW Jemaat Kertorejo | Dok. Sekolah |
Closing Ceremony
Sebagai penutup acara, anak-anak kembali secara bersama-sama mempersembahkan lagu Kebyar Kebyar ciptaan Gombloh. Sebuah lagu yang mengandung makna yang dalam tentang kebanggaan akan Indonesia. Menjadi semangat bagi semua yang hadir untuk menanamkan kecintaan akan negara Indonesia dalam sanubari hati.
Kelulusan bukanlah akhir dari perjalanan, tapi awal dari petualangan baru menuju impian. Sebuah awal untuk menjadi pribadi yang kuat dan kesempatan untuk menunjukkan hasil dari sebuah proses yang telah ditempuh selama ini. (ADK)
